Shalat Tarawih di Rumah: Boleh atau Tidak? Ini Tata Caranya!
Bakureh.com - Bulan Ramadhan ialah bulan penuh berkah yang menyimpan banyak keutamaan. Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan adalah shalat Tarawih. Biasanya shalat tarawih dilakukan di masjid secara berjamaah. Namun, bagaimana jika kita tidak bisa ke masjid? Apakah shalat Tarawih di rumah tetap sah dan bagaimana tata caranya? Simak penjelasan lengkapnya di sini!
1. Bolehkah Shalat Tarawih Sendiri di Rumah?
Shalat Tarawih di rumah sah dan diperbolehkan. Meskipun
shalat Tarawih lebih utama dilakukan secara berjamaah di masjid, namun ada
kalanya kita tidak bisa melakukannya di masjid karena alasan tertentu, misalnya
cuaca buruk, kondisi kesehatan, atau keterbatasan waktu. Maka, shalat Tarawih
di rumah menjadi pilihan yang tepat.
Rasulullah
SAW pernah mengingatkan kita bahwa shalat Tarawih yang dilakukan berjamaah
adalah sunnah, bukan kewajiban. Sebagai contoh, ada sebuah hadis yang
menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah melakukan shalat Tarawih secara
berjamaah di masjid, lalu kemudian memilih untuk melakukannya sendiri di rumah,
agar tidak dianggap sebagai kewajiban oleh umat.
فَصَلَّى بِصَلَاتِهِ نَاسٌ ثُمَّ صَلَّى مِنْ
الْقَابِلَةِ فَكَثُرَ النَّاسُ ثُمَّ اجْتَمَعُوا مِنْ اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ
أَوْ الرَّابِعَةِ فَلَمْ يَخْرُجْ إِلَيْهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا أَصْبَحَ قَالَ قَدْ رَأَيْتُ الَّذِي صَنَعْتُمْ
فَلَمْ يَمْنَعْنِي مِنْ الْخُرُوجِ إِلَيْكُمْ إِلَّا أَنِّي خَشِيتُ أَنْ
تُفْرَضَ عَلَيْكُمْ
Artinya: "Dari Aisyah RA, istri Rasulullah SAW, Rasulullah SAW melakukan sholat (tarawih) di masjid pada suatu malam. Orang-orang bermakmum kepadanya. Malam berikutnya, Rasulullah SAW kembali shalat tarawih dan jamaahnya semakin banyak. Pada malam ketiga atau keempat, jamaah telah berkumpul, tetapi Rasulullah SAW tidak keluar rumah. Ketika pagi Rasulullah mengatakan, ‘Aku melihat apa yang kalian perbuat. Aku pun tidak ada uzur yang menghalangiku untuk keluar menemui kalian, tetapi aku khawatir ia (sholat tarawih) diwajibkan." (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, An-Nasa’i, Malik dan Ahmad).
2. Bagaimana Tata Cara Shalat Tarawih di Rumah?
Shalat
Tarawih di rumah bisa dilakukan oleh siapa saja, baik sendirian maupun bersama
keluarga. Berikut adalah tata cara lengkap yang dapat kamu ikuti:
a. Niat Shalat Tarawih
Setiap
ibadah dimulai dengan niat yang ikhlas karena Allah. Untuk shalat Tarawih, kamu
bisa mengucapkan niat seperti ini:
أُصَلَّى سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ اللَّهِ
تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرُ
Ushalli
sunnatat tarāwīhi rak'atayni mustaqbilal qiblati adā'an lillāhi ta'ālā.
Artinya:
“Aku niat shalat sunat tarawih dua rakaat karena Allah ta'ala.”
Jika
dilakukan berjamaah maka niatnya seperti ini:
أَصَلَّى سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا
إِمَامًا) اللَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرُ
Ushalli
sunnatat-tarawihi rakataini (mamûman/ imâman) lillahi taalà.
Artinya: "Aku niat shalat sunat tarawih dua rakaat (makmum/jadi imam) karena Allah ta'ala."
b. Jumlah Rakaat
Menurut
buku Panduan Terlengkap Ibadah Muslim Sehari-Hari karya KH Muhammad
Habibillah, sholat Tarawih dilaksanakan pada malam hari selama bulan Ramadhan,
tepat setelah sholat Isya. Namun, terdapat berbagai pendapat mengenai jumlah
rakaat sholat Tarawih.
Sebagian
ulama berpendapat bahwa jumlah rakaat sholat Tarawih adalah 8 rakaat. Namun,
banyak juga yang meyakini bahwa jumlah rakaat sholat Tarawih adalah 20 rakaat.
Pendapat ini sejalan dengan penjelasan dalam buku Kitab Lengkap Panduan
Shalat karya M Khalilurrahman Al-Mahfani, MA dan Abdurrahim Hamdi, MA, yang
menyebutkan bahwa sholat Tarawih umumnya dilakukan berjamaah di masjid, dengan
total 11 rakaat, yaitu 8 rakaat sholat Tarawih dan 3 rakaat sholat Witir.
Selain
itu, ada juga pandangan yang menyatakan bahwa sholat Tarawih dapat dikerjakan
dalam jumlah 23 rakaat, yang terdiri dari 20 rakaat sholat Tarawih dan 3 rakaat
sholat Witir.
Meskipun ada perbedaan pendapat tentang jumlah rakaat sholat Tarawih, Rasulullah SAW tidak pernah membatasi jumlah rakaat dalam sholat sunnah ini. Oleh karena itu, jumlah rakaat sholat Tarawih dapat disesuaikan dengan keyakinan masing-masing umat Islam.
c. Tata Cara Setiap Rakaat
Setiap
rakaat dalam shalat Tarawih dilakukan seperti shalat sunnah lainnya, yaitu
dimulai dengan takbir dan bacaan Al-Fatihah. Berikut urutan langkahnya:
- Mulailah shalat dengan takbir, yaitu mengucapkan "Allahu Akbar".
- Setelah takbir, baca doa ifititah
- Kemudian baca Surah Al-Fatihah, dan dilanjutkan dengan membaca surah pendek lainnya. Misalnya, membaca Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, atau An-Nas. Jika berjamaah, maka bacaan Al-Fatihah dan surah pendek dizahirkan atau dikeraskan oleh Imam agar bisa diikuti makmum.
- Lakukan gerakan rukuk dan
sujud seperti biasa. Pastikan setiap gerakan dilakukan dengan khusyuk.
- Setelah dua rakaat, duduk
dan bacalah doa tasyahud. Ini adalah kesempatan untuk merenung dan berdoa
kepada Allah.
- Setelah tasyahud, ucapkan
salam ke kanan dan kiri untuk menyelesaikan satu rakaat.
- Jika dilaksanakan lebih dari 2 rakaat, kamu bisa beristirahat sejenak di antara setiap dua rakaat, lalu lanjutkan dengan rakaat berikutnya.
Setelah selesai melaksanakan shalat Tarawih, ada baiknya untuk berdoa. Doa ini bisa berupa doa umum atau doa khusus yang kamu panjatkan kepada Allah. Salah satu doa yang diajarkan dalam buku Panduan Shalat Praktis & Lengkap karya Ustadz Syaifurrahman El-Fati adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيمَانِ كَامِلِينَ .
وَلِفَرَائِضِكَ مُؤَذِينَ وَعَلَى الصَّلَوَاتِ مُحَافِظِينَ . وَلِلزَّكَاةِ
فَاعِلِينَ وَلِمَا عِندَكَ طَالِبِينَ . وَلِعَفْوِكَ رَاجِينَ وَبِالْهُدَى
مُتَمَتِكِينَ وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِينَ . وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِينَ وَفِي
الْآخِرَةِ رَاغِبِينَ ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِينَ وَبِالنَّعْمَاءِ شَاكِرِينَ ،
وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِينَ ، وَتَحْتَ لِوَاءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِينَ. وَعَلَى الْحَوْضِ
وَارِدِينَ وَفِي الْجَنَّةِ دَاخِلِينَ. وَعَلَى سَرِيرِ الكَرَامَةِ قَاعِدِينَ
، وَبِحُوْرِعِينِ مُتَزَوجِينَ وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاسْتَبْرَقٍ وَدِيبَاجٍ
مُتَلَبِسِينَ وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِينَ وَمِن لَبَنِ وَعَسَلٍ
مُصَفَيْنِ شَارِبَينَ بأكواب وَآبَارِيقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِينَ مَعَ الَّذِينَ
أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ
وَالصَّالِحِينَ ، وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا . ذَلِكَ الفَضْلُ مِنَ اللَّهِ
وَكَفَى بِاللَّهِ عَلِيمًا ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالِمِينَ
Allaahummaj
'alnaa bil iimaani kaamilin, wa lilfara-idika muaddiin, wa 'alashshalawaati
muhaafizhiin, wa lizzakaati faa'iliin, wa limaa 'indaka thaalibiin, wali'afwika
raajiina wa bilhudaa mutamassikiin, wa 'anillaghwi mu'ridhiina wa fiddun-yaa
zaahidiin, wa fil aakhirati raaghibiin wa bil qadhaa-i raadhiin, wa bin
na'maa-i syaakiriin, wa 'alalba-laa-i shaabiriin, wa tahta liwaa-i sayyidinaa
muhammad shallallahu 'alaihi wa sallama yaumalqiyaamati saa-i riin, wa 'alal
haudhi waaridiina wa filjannatti daakhiliin, wa 'alaa sariirilkaraamati qaa'idiin,
wa bi khuurin'iinin mu-tazawwijiin, wa min sundusin wa istabraqin wa diibaajin
mutalabbisiina wa min tha'aamil jannati aakiliin, wa min labanin wa 'asalin
mushaffaini syaaribiina biakwaabin wa abaariqa wa ka'sin min ma'iin,
ma'alladziina an'amta 'alaihim minannabiyyiina washshiddiqiina wasysyuhadaa-i
washshaalihiin. Wa hasuna ulaa-ika rafiiqaa. Dzaalikal fadhl lu minallaahi wa kafaa billaahi
'aliimaa. Walhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin.
Artinya:
"Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, melaksanakan
kewajiban-kewajiban agama, menjaga shalat, menunaikan zakat, selalu
menginginkan apa yang ada di sisi-Mu, mengharap ampunan-Mu, berpegang teguh
pada petunjuk-Mu, menjauhi perbuatan sia-sia, zuhud terhadap kehidupan dunia,
mendambakan kebahagiaan akhirat, ridha dengan segala takdir-Mu, bersyukur atas
nikmat-Mu, bersabar atas ujian-Mu, berjalan di bawah panji Nabi Muhammad SAW
pada hari kiamat, mendatangi telaga beliau, masuk surga, duduk di atas
singgasana kemuliaan, menikahi bidadari surga, mengenakan sutra indah, memakan
hidangan surga, minum susu dan madu yang murni dengan gelas, kendi, dan mata
air, bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat: para Nabi, orang-orang yang benar
(siddiqiin), para syuhada, dan orang-orang shalih. Mereka adalah teman yang
terbaik. Itulah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui segalanya.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."
Itulah tadi rangkuman mengenai niat sholat Tarawih, jumlah rakaat, tata cara pelaksanaan, serta doa yang dapat dibaca setelah melaksanakan sholat sunnah ini. Mari manfaatkan kesempatan berharga di bulan Ramadan ini untuk memperbanyak ibadah dan mendapatkan ridha Allah. Selamat beribadah!