Proyek 'Mewah' Pemkot Bukittinggi: Habis Rp24,5 Miliar, Pendapatannya Cuma Setara Warung Kopi
Bukittinggi – Stasiun Lambuang Bukittinggi, yang dulu digembar-gemborkan sebagai "ikon kuliner terbesar Sumbar", akhirnya gulung tikar setelah cuma bertahan setahun. Padahal, proyek ini diresmikan dengan pesta meriah oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan pejabat setempat Maret 2024 lalu. Tapi, alih-alih jadi destinasi wisata, malah jadi contoh gagalnya proyek serampangan!
"Tidak Hasilkan PAD, Malah Bikin Rugi!"
Pj Sekda Bukittinggi, Al Amin, dengan blak-blakan bilang:
Fakta mirisnya:
"Masyarakat Sudah Tidak Tertarik Lagi"
Al Amin mengakui tiga masalah utama:
Ketua DPRD Bukittinggi, Syaiful Efendi, tambah gregetan:
PT KAI: "Kami Siap Revisi, Tapi..."
PT KAI disebut "menyambut baik" keputusan Pemkot, tapi mereka sendiri belum punya formula baru. Artinya? Lahan mahal ini bisa menganggur lagi—siapa yang tanggung jawab?
Proyek "Gagah-Gagahan" Tanpa Perhitungan
Ini kasus klasik proyek seremonial tanpa kajian matang:
sindir seorang pengamat lokal.
Apa Pelajarannya?
Nah, buat pemerintah: Next time, mikir dua kali sebelum buat proyek "wah" tapi endingnya cuma jadi beban, ya! 😏